Sunday, March 25, 2012

POROS SEMARANG TOLAK KENAIKAN HARGA BBM 2012


Semarang Ratusan mahasiswa di Semarang kembali berunjuk rasa menolak rencana kenaikan BBM. Mereka membakar ban dan keranda putih di depan kantor DPRD Jateng.

Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Organisasi Kota Semarang (POROS) mengawali aksinya di gerbang Universitas Diponegoro, Jalan Pleburan, Kamis (22/3/2012). Kemudian, mereka bergeser ke kantor DPRD Jateng, Jalan Pahlawan.

Massa berasal dari berbagai organisasi mahasiswa yaitu SMI, GMNI, PMII, HMI MPO, GMKI, dan KAMMI. Mereka berjalan dengan mengusung keranda putih dengan tulisan 'Rakyat' berwarna merah yang menyimbolkan kematian rakyat akibat kenaikan BBM.

"Kenaikan harga BBM tidak sesuai dengan konstitusi UUD 1945 yang seharusnya menjadi kerangka Revolusi Nasional untuk membangun perekonomian," kata Galih Pramilu Bakti, Ketua KAMMI Semarang, di depan gedung DPRD Jateng.

"Kenaikan BBM yang mencapai 34% adalah bukti ketidakmampuan pemerintah mengelola energi nasional," imbuhnya.

Mahasiswa menuntut pemerintah segera mengkonversi dengan bahan bakar alternatif dan segera menghapus UU sektoral yang bertentangan dengan tujuan bangsa.

"Segera konversi ke bahan bakar alternatif namun pemerintah wajib melindungi dengan payung hukum, hapus UU sektoral yang justru melemahkan BUMN," teriak salah satu mahasiswa dalam orasinya

Mahasiswa juga meluapkan kekecewaannya terhadap Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo karena pernyataannya yang dianggap menggampangkan masalah kenaikan BBM.

"Pernyataan pemimpin Jawa Tengah yang mengatakan kenaikan BBM hanya sebesar harga satu batang rokok itu sangat menyakiti hati rakyat," ungkap Galih.

Aksi dilanjutkan dengan membakar keranda dan ban di depan gedung DPRD Jateng. Massa berusaha masuk ke gedung DPRD karena perwakilan mereka yang masuk ke dalam gedung, tidak kunjung keluar. Namun hingga aksi berakhir, keinginan itu tidak terwujud.
Lihat SMI Semarang Office di peta yang lebih besar