Politik


Demonstrasi Serikat Mahasiswa Indonesia Di Depan Balai Kota Solo

Liputan6.com, Solo: Ratusan mahasiswa dari berbagai daerah yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (4/10) kemarin. Mereka memprotes kapitalisme yang menyebabkan mahalnya biaya pendidikan di Indonesia, sehingga rakyat miskin tidak dapat mengakses pendidikan yang layak.

Mereka menuntut pemerintah SBY, agar mewujudkan pendidikan murah bagi seluruh rakyat dengan menghapuskan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Pendidikan. Menurut mereka, Undang-undang itu sangat tidak prorakyat.

Menurut mahasiswa, pemerintah seakan lepas tangan dalam pengelolaan pendidikan dan menyerahkannya kepada pihak kampus dan sekolah. Akibatnya, pihak penyelenggara pendidikan pun beramai-ramai mengeksploitasi anak didiknya demi keuntungan sebesar-besarnya.

Selain itu, menurut mereka, aksi ini juga dilakukan sebagai bentuk konsolidasi dan prakondisi untuk aksi besar-besaran mahasiswa Indonesia memperingati satu tahun masa jabatan Presiden SBY pertengahan Oktober mendatang. Selain di depan Balai Kota Solo, mereka juga menggelar aksi di komplek Bunderan Gladak.(CHR/SHA).


Mahasiswa Tuntut Pendidikan Pro Rakyat

Selasa, 19 Oktober 2010 14:49:23 - oleh : melanie


BUDI ARIES – SEMARANG, Peringatan satu tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono ternyata mendapat penilaian buruk dari mahasiswa.
Terbukti, sejumlah mahasiswa yang menamakan dirinya Komite Pimpinan Komisariat Serikat Mahasiswa Indonesia Unissula, Selasa (19/10) siang melakukan aksi demo dengan tema kapitalisasi pendidikan telah merampas hak rakyat di bawah rezim Neoliberal SBY-Boediono, di lingkungan kampus mereka, di kawasan Kaligawe Semarang.
Dengan membawa spanduk dan bendera, mereka berkeliling kampus sambil menyebarkan pamflet kepada setiap mahasiswa Unissula. Koordinator aksi, Muhammad Harir dalam orasinya mengatakan, pendidikan Indonesia berada dalam tahap kapitalisasi, di mana pendidikan diposisikan sebagai penghasil keuntungan.

Di akhir aksinya, para mahasiswa membacakan tuntutan mereka yang berisi, negara wajib menyelenggarakan pendidikan gratis dan membangun undang-undang sistem pendidikan pro rakyat.
Lihat SMI Semarang Office di peta yang lebih besar