Friday, September 9, 2011

TAN MALAKA DI MATA HATI

Oleh : Ratu Sukma 1984

"................
Jika aku Tan Malaka!"
Aduh!!!, kenapakah rupa tuan begini adanya?
Kenapa tuan jauh dari apa yang aku sangkakan?
Bapak dari sekian milliun rakyat jelata, pemimpin dari sekian jumlh bangsa? Asia yang selama ini menderita. Izinkan lidahku hendak berkata!hatiku hendak bertanya! Kesan apakah yang telah menimpa diri tuan?
Tapi, tunggulah dulu! Daku hendak meneruskan! Gerangan tuan..................., sesungguhnya baiklah kukatakan dan rasanya tak mungkin lagi. Duan tahun lewat yang lalu. Saya berada disurga, saya dapati tuan pun berada di sana. Sementara saja, tuan lalu ditangkap, tuan dipukul dan ditelanjangi..........
Maaf tuan, maaf! Hatiku tak tahan, tak dapat kutahan, kukatakanlah perkataan itu sekalipun telinga tak hendak mendengarnya. Kukatakan sambil aku sendiri kembali bertanya. Kukatakan sekalipun dalam mimpiku kulihat kejadian itu.
Tuan!.........
Tuan!.........
Kulihat tuan bergembira menerima "azab" yang pedih dan sesakit ketika itu, tetapi, aku sendiri sebagai sipenglihat tuan! Aku tak betah, pun aku tak pula berkuku, tidak berkuasa, walau sebesar sekuasa kaki nyamuk sekalipun. Hany tuan! kupenrgitirkan geramanku, kutekan dadku dngan kedua tanganku, kurasakan sendiri apa yang tuan derita itu. Kulihat tuan bersabar, tuan terima semuanya dengan senyuman yang tak berkurang. Senyuman yang putih suci.
Barangkali, sekalipun tuan telah banyak sungguh menderita pengalaman yang pahit-pahit, sangkaku belumlah kiranya selama hajat tuan dikandung badan, akan menerima "azab" yang segelintir itu. Sakit, tentu saja sakit, pedih, tentu saja pedih, tetapi kianpun, tambah seminar cahaya muka tuan menghadapi segalanya itu. Tak sanggup lidahku berkata lagi tuan, segala-galanya itu kembali sekarang menyelubungi tubuhku, aai..........., tuan tak hendak menjerit sedikitpun, masih jelas semuanya itu kepadaku Tuan!.
Itu Mimpiku !
Petang kamis malam jum'at. Aku percaya, semua itu betul dan sebenarnya kejadian. Sekarang tuan datang padaku. Tuan berada disisiku. Sudahkah tuan bertemu di jalan dengan "keadilan"? Sudah lama daku mencari, kucari buat kami dan diri tuan. Kami dengar! "keadilan" buat kami dan diri tuan. kami dengar! Kadilan itu ada tapi dimana tempatnya? sampai sekarang belum kujumpai. Konon kabarnya semenjak dunia berkembang sampai sekarang keadilan itu belum ketemu juga, apakah dia masih dalam perjalanan? barangkalilah!..........................

Allah, tuhan yang maha esa, itulah yang lebih mengetahui.
......................................................................

BELAJAR DARI CHILE : INIKAH SKOR FINAL PERJUANGAN KITA, KAWAN ???

Oleh : Nuy Rebel (SMI Cab. Yogyakarta)

Terkadang saja saya merasakan (dengan perasaan dan logika), bahwa saat ini gerakan mahasiswa (kita, khususnya) terkadang saja merasa gerak (bahasa kerennya DIALEKTIKA) begitu lamban. Terkadang saja, banyak diantara kita yang akhirnya membelok ke arah lain; alasannya pun bermacam, bosanlah – tak dapat ruang eksis lah – gak suka sama si anu lah – takut kuliah terganggu lah – pengen bertapa menenangkan diri lah – takut jadi kafir lah – gak dapat2 pacar lah – bla dan bla dan bla.... Itulah dinamika gerakan mahasiswa hari ini, dengan massanya yang berwarna warni : merah kuning hijau, dikampus yang biru.
Tulisan ini sekedar mengantarkan saja tentang  gerak mahasiswa di Chile. Tak ada maksud menyindir, sumpah !
-----
Lihat SMI Semarang Office di peta yang lebih besar