Monday, November 14, 2011

AKSI SELEBARAN DI KAMPUS UNISSULA SEMARANG MENJELANG "INTERNATIONAL STUDENT'S DAY"

Menjelang  “Hari Pelajar Sedunia” Mahasiswa Internasional Berjuang Untuk Pendidikan

S
etiap negara yang mendasarkan pada sistem kapitalisme sebagai arah kebijakan ekonomi-politiknya saat ini telah terbukti gagal. Krisis kapitalisme yang masih berkecamuk hingga sekarang ini semakin jelas memperlihatkan bahwa sistem kapitalisme telah bobrok dan usang. Krisis kapitalisme telah memperparah penderitaan rakyat dunia melalui kebijakan Dana Stimulus dan Pengetatan Anggaran yang dalam kenyataannya telah gagal. Kanselir Jerman, Angela Merkel menyatakan belum ada solusi lagi bagi krisis yang menimpa Eropa, maka jelaslah bahwa tidak ada jalan lain untuk keluar dari krisis kapitalisme selain meninggalkan sistem tersebut.
Salah satu praktek kebijakan pengetatan anggaran adalah pemotongan besar-besaran subsidi bagi pendidikan. Akibat pemotongan subsidi ini, biaya pendidikan semakin mahal dan telah menutup akses rakyat terhadap hak mendapatkan pendidikan. Pendidikan Juga termasuk Hak Asasi Manusia yang merupakan layanan publik tanpa terkecuali, namun sistem kapitalisme telah mengubah dari layanan publik ke layanan jasa yang berlandaskan profit oriented. Maka di seluruh dunia, gerakan mahasiswa international (International Student Movement) telah menunjukan konsistensinya dalam perjuangan melawan kapitalisasi pendidikan dan menuntut pendidikan gratis, ilmiah, demokratis dan bervisi kerakyatan.
Secara umum situasi objektif pendidikan nasional tidak berbeda dengan situasi pendididkan di negara lain. Pendidikan yang diliberalisasikan oleh sistem kapitalisme menjadikan pendidikan sebagai komoditas yang di perjual belikan. Tidak hanya di Indonesia, di negara lain pun terjadi perlawanan terhadap kapitalisasi pendidikan.

Indonesia - November 17th Education Protest Rallies in 13 cities


The increasing privatisation and commercialisation of education is also a big problem for people in Indonesia. In the context of the "Global Weeks of Action for Education" activists organised in the Indonesian Student Union (SMI) call for rallies in 13 cities on November 17th.

Various activities in the context of the GWA are being arranged as this email tells us:
GWA Report in Indonesia

In GWA activities in Indonesia, we involve outside elements such as student unions, the Youth Organization and the Organization of the Poor and the City Campus Level in 20 cities in Indonesia;
1. Jakarta
2. Tangerang
3. Bekasi
4. Pekalongan
5. Semarang
6. Yogyakarta
7. Solo
8. Luwuk
9. Macassar
10. Ternate
11. Surabaya
12. Kadiri
13. Lamongan
14. Mataram
15. Bima
16. Lampung
17. Field
18. Bengkulu
19. Pringsewu
20. Poor

Lihat SMI Semarang Office di peta yang lebih besar