Hari Pelajar Internasional yang jatuh 17 November 2011 kemarin, diperingati
sejumlah mahasiswa dengan menggelar aksi di depan istana negara indonesia, Jakarta Pusat kemarin.
Dalam aksinya, gabungan Federasi Perjuangan Buruh Jabodtabek dan Komite Pimpinan Pusat Serikat
Mahasiswa Indonesia (SMI) itu, menolak segala bentuk praktik komersialisasi atau kapitalisasi pendidikan yang saat ini juga menjadi permasalahan bagi rakyat indonesia. ’’Kami
ingin mengingatkan lagi ada Hari Pelajar Internasional yang telah lama
dilupakan oleh sekian banyak pelajar dan masyarakat di Indonesia, padahal dalam momentum ini kita sebagai pelajar harus memperjuangkan hak-hak normatif mahasiswa yang saat ini masih tertindas dan belum terpenuhi disamping itu kami juga menyerukan kepada seluruh elemen masayarkat di indonesia untuk memperjuangkan pendidikan yang bisa dimiliki oleh semua orang dan bisa memanusiakan manusia(humanis)’’. terang kata Koordinator aksi Serikat Mahasiswa Indonesia, (Azmir Zahara).
Dalam aksi yang dilakukan oleh SMI pada peringatan Hari Pelajar Sedunia yaitu juga menuntut kepada negara untuk segera :
1. Mencabut UU SISDIKNAS no. 20 tahun. 2003
2. Menolak Rancangan Undang - undang Perguruan Tinggi (RUU PT)
3. Pendidikan tidak untuk dijual
4. Pendidikan gratis untuk semua orang
5. Pendidikan bukan komoditas
6. Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis dan bervisi kerakyatan,
Aksi dilakukan dengan tertib dan lancar, dalam aksi yang digelar oleh SMI tidak membuat keributan di sepanjang jalan. Sehingga dalam aksi tersebut telah mendapat dukungan penuh dari warga atau masyarakat sekitar.
Sekedar diketahui, peringatan Hari Pelajar Internasional berawal
dari Jan Opletal, mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Charles,
di Praha, Cekoslavia saat melakukan perlawanan terhadap pendudukan
Fasis di Jerman. Jan tewas saat melakukan unjuk rasa besar-besaran
tersebut. Kematiannya menyulut emosi sekaligus membangkitkan perjuangan
kalangan pelajar dan mahasiswa. Jadilah setiap tanggal 17 November
sebagai Hari Pelajar Internasional.
No comments:
Post a Comment