Di tengah gejolak perlawanan yang terjadi di setiap penjuru dunia
pada dewasa ini, Serikat Mahasiswa Indonesia selalu berjuang dan telah menunjukkan
semangatnya tanpa mengenal rasa letih ditengah-tengah massa-rakyat yang saat
ini sedang tertindas serta senantiasa berpegang teguh terhadap perjuangan
pembebasan nasional. SMI juga tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada
organisasi-organisasi rakyat yang telah banyak memberikan kritik dan
dukungannya dalam aktivitas persatuan perjuangan pembebasan. SMI menyakini
bahwa dengan persatuanlah rakyat mampu melewati masa suram kehidupan umat
manusia menuju kemenangan dan kesejahteraan. Kehadiran Serikat Mahasiswa
Indonesia telah menjadi sebuah organisasi massa mahasiswa yang terus berjuang
melawan kapitalisasi pendidikan. Dimana praktik jahat dari kapitalisasi
pendidikan telah menghancurkan kualitas tenaga-tenaga produktif rakyat
Indonesia.
SMI mempunyai sejarah yang cukup panjang terutama dalam
proses pembangunannya. Sejak tanggal 17 Agustus 2006 ( Hari Kelahiran SMI )
maka secara De Facto maupun De jure telah berdiri satu Organisasi
Massa Mahasiswa Tingkat Nasional yaitu Serikat Mahasiswa Indonesia ( SMI ) yang
siap berdinamika di kancah Gerakan Demokratik tingkat Nasional dan siap
mengemban tugas-tugas perjuangan massa Mahasiswa di Indonesia.
Dan mengenai demokratisasi ikampus saat ini, SMI menuntut kepada pemerintah untuk membuka partisipasi luas bagi tiga komponen yaitu mahasiswa, pejabat instansi pendidikan, dan kelompok dari luar khususnya kelas pekerja. Keterlibatan SMI dalam hal ini tidak hanya dalam aspek institusional namun juga dalam upaya penentuan program pendidikan gratis dari pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi. SMI menganggap penting pendidikan untuk di perjuangkan, karena pendidikan merupakan suatu alat untuk membebaskan manusia dari belenggu kebodohan dan ketertindasan. Akses atas pendidikan sudah sepantasnya untuk dibuka seluas-luasnya kepada semua kelas masyarakat yang sekaligus tidak hanya mereproduksi pengetahuan yang hanya bisa dijual di pasar dan perusahaan yang memiliki kepentingan tertentu, namun juga mereproduksi pengetahuan yang berguna terhadap pelayanan masyarakat yang mayoritas. Dalam perjuangan yang dilakukan SMI telah menuntut kepada negara untuk melakukan penataan sistem pendidikan nasional yang memang harus benar-benar pro terhadap rakyat Indonesia.
Dan mengenai demokratisasi ikampus saat ini, SMI menuntut kepada pemerintah untuk membuka partisipasi luas bagi tiga komponen yaitu mahasiswa, pejabat instansi pendidikan, dan kelompok dari luar khususnya kelas pekerja. Keterlibatan SMI dalam hal ini tidak hanya dalam aspek institusional namun juga dalam upaya penentuan program pendidikan gratis dari pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi. SMI menganggap penting pendidikan untuk di perjuangkan, karena pendidikan merupakan suatu alat untuk membebaskan manusia dari belenggu kebodohan dan ketertindasan. Akses atas pendidikan sudah sepantasnya untuk dibuka seluas-luasnya kepada semua kelas masyarakat yang sekaligus tidak hanya mereproduksi pengetahuan yang hanya bisa dijual di pasar dan perusahaan yang memiliki kepentingan tertentu, namun juga mereproduksi pengetahuan yang berguna terhadap pelayanan masyarakat yang mayoritas. Dalam perjuangan yang dilakukan SMI telah menuntut kepada negara untuk melakukan penataan sistem pendidikan nasional yang memang harus benar-benar pro terhadap rakyat Indonesia.
Apa yang dituntut oleh gerakan mahasiswa saat ini adalah
deretan tuntutan yang telah lama diperjuangkan. Terdapat pertanyaan yang meluas
ditengah masyarakat mengenai parameter berbasis pasar yang digunakan dalam
urusan pelayanan pendidikan, pengambilan keuntungan yang berlebihan, dan konsep
kesetaraan yang diukur berdasarkan pada tujuan-tujuan pasar. Jadi, pada
dasarnya tuntutan-tuntutan ini telah lama berada ditengah masyarakat. Apa yang
terjadi hari ini harus dikaitkan dengan berbagai aksi mobilisasi SMI yang
sebelumnya telah sering dilakukan juga dengan tuntutan yang sama. Aksi-aksi
tersebut pastinya juga sering mengalami kegagalan dalam upaya mencapai
tujuan-tujuannya, dan pemerintah negara pada hari ini yang sedang menginduk
kepada sistem kapitalisme telah banyak menghianati gerakan mahasiswa saat
melakukan sebuah tuntutan-tuntutan yang sebelumnya telah diberikan kepada mereka.
Maka dari itu gelora persatuan di tingkatan mahasiswa di seluruh indonesia, SMI
mencoba untuk menjadi motor persatuan gerakan mahasiswa di seluruh indonesia
untuk tetap melakukan perlawanan-perlawanan terhadap praktik-praktik penindasan
yang sedang mengebiri kehidupan rakyat secara keumuman.
Selama menaikkan panji-panji perjuangan mahasiswa, kami
bersama elemen masyarakat lainnya terus bertanya mengapa layanan pendidikan
tidak mendapat jaminan dari pemerintah. Selain itu, elemen-elemen ini juga
mempertanyakan keseluruhan sistem: demokrasi yang tidak dimiliki oleh rakyat,
hilangnya bentuk partisipasi yang nyata, pemilihan selalu ditentukan diantara
empat dinding yang selalu menghasilkan sesuatu yang sama. Sehingga menjadi
penting untuk mempertanyakan dari mana masalah ini muncul. Jawaban yang paling
jelas dari masalah ini tentu adalah kediktatoran rezim yang tidak berpihak
kepada rakyat. Dan di atas semua itu, kita harus terus memikirkan masa depan,
dan masa depan tersebut harus lah merupakan sesuatu yang baru karena model
neoliberal yang dipakai saat ini sangat tidak masuk akal. Dan sesuatu cita
pembebasan nasional dalam melawan imprealisme harus mulai dibangun dari
masyarakat Indonesia yang saat ini sedang tertindas.
Tujuan
dari mobilisasi SMI dengan elemen-elemen organisasi sektoral
Kami memiliki suatu gerakan yang berhasil mengangkat isu-isu
yang kita bicarakan di atas, sesuatu yang telah mulai dimaterialkan dalam
demonstrasi. Secara kuantitas, ini dapat kita lihat dengan besarnya jumlah
rakyat indonesia yang turun ke jalan sepanjang sejarah. Atau secara kualitatif,
dapat kita lihat dengan keragaman peserta demonstrasi, seperti yang anda
sebutkan sebelumnya bahwa peserta aksi tidak hanya mahasiswa, namun juga
keluarga, kelas pekerja, warga kota, dan berbagai organisasi dari muti sectoral.
Ini menandakan bahwa berbagai persoalan sosial yang muncul dari berbagai sektor
diakibatkan oleh sistem ekonomi yang bermasalah – atau dalam terma ekonomi
disebut sebagai sistem politik dimana distribusi kekuasaan dilakukan secara
tidak adil- sehingga membutuhkan aksi yang jelas untuk memperbaikinya. Dan
aspek politik juga mengambil peran dalam hal ini. Di atas semua itu, juga
terdapat kebutuhan bagi kita untuk tetap menempatkan aspek hak asasi manusia
dalam posisi sentral, dan juga tentunya hak-hak terhadap lingkungan. Itulah
tujuan yang akan kami tuju.
Kembali
ke perjuangan mahasiswa. Apa yang terjadi saat ini?
Saat ini, SMI akan memfokuskan sebuah perjuangan yang memang benar-benar ditujukan terhadap sektor pendidikan. Karena melihat posisi SMI sebagai organisasi massa mahasiswa sudah sepantasnya untuk kembali memikirkan hak-hak normatis mahasiswa secara kehususan dan kesejahteraan rakyat secara keumuman. Namun hal itu tetap terdapat beberapa hambatan-hambatan. Langkah dasar yang harus ditempuh SMI guna memperkuat organisasi, menjadikan organisasi menjadi besar dan revolusioner adalah dengan menguasai keadaan, keadaan itu harus dianalisis (dibaca), buat planning lalu lakukan kerja-kerja kongkrit dengan tujuan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini dan seterusnya. Kita akan beromong-kosong jika kita hanya membicarakan atau mendiskusikan masalah kerakyatan namun kita tidak ada yang dikerjakan. Maka diperlukan langgam gerak yang revolusioner yang sepenuhnya jiwa raga dipersembahkan kepada rakyat tertindas melalui perjuangan yang terpimpin. Setidaknya ada beberapa jalan terang yang akan menuntun kita menjadi organisasi yang besar, tangguh dan revolusioner. Pertama, kita harus sungguh-sungguh dalam mengamalkan (mempratekkan) teori yang telah kita dapatkan untuk membebaskan rakyat dari hisapan orang-orang serakah (kapitalis). Kesinambungan antara teori dan praktek dengan sadar dan ikhlas akan memberikan manfaat bagi diri sendiri yaitu kian tumbuhnya semangat berlawan dan tentunya kepada rakyat yang tertindas.
Saat ini, SMI akan memfokuskan sebuah perjuangan yang memang benar-benar ditujukan terhadap sektor pendidikan. Karena melihat posisi SMI sebagai organisasi massa mahasiswa sudah sepantasnya untuk kembali memikirkan hak-hak normatis mahasiswa secara kehususan dan kesejahteraan rakyat secara keumuman. Namun hal itu tetap terdapat beberapa hambatan-hambatan. Langkah dasar yang harus ditempuh SMI guna memperkuat organisasi, menjadikan organisasi menjadi besar dan revolusioner adalah dengan menguasai keadaan, keadaan itu harus dianalisis (dibaca), buat planning lalu lakukan kerja-kerja kongkrit dengan tujuan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini dan seterusnya. Kita akan beromong-kosong jika kita hanya membicarakan atau mendiskusikan masalah kerakyatan namun kita tidak ada yang dikerjakan. Maka diperlukan langgam gerak yang revolusioner yang sepenuhnya jiwa raga dipersembahkan kepada rakyat tertindas melalui perjuangan yang terpimpin. Setidaknya ada beberapa jalan terang yang akan menuntun kita menjadi organisasi yang besar, tangguh dan revolusioner. Pertama, kita harus sungguh-sungguh dalam mengamalkan (mempratekkan) teori yang telah kita dapatkan untuk membebaskan rakyat dari hisapan orang-orang serakah (kapitalis). Kesinambungan antara teori dan praktek dengan sadar dan ikhlas akan memberikan manfaat bagi diri sendiri yaitu kian tumbuhnya semangat berlawan dan tentunya kepada rakyat yang tertindas.
Kedua, Hanya dengan adanya kesatuan disiplin yang kuat ini organisasi
kita bisa tetap memelihara sifat memimpin, bisa tetap mempertahankan sifat
berdiri sendiri dalam ideologi, politik dan organisasi, serta bisa tetap
memelihara hubungan yang erat dengan massa mahasiswa dan massa-rakyat . Disiplin
organisasi kita bersumber dari nilai-nilai kehidupan kelas buruh.
Bagaimana kelas buruh dituntut datang sebelum jam kerja, kedisiplinan kelas
buruh dalam menjalankan kerja produksi, ia memiliki kehatian-hatian dalam
memproduksi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. Dan yang terpenting
disiplin kelas buruh dalam memenagangkan kontradiksi dengan kelas pemodal !!!
Mari kita contoh disiplinnya kelas buruh !!! Ketiga, dalam pratek
perjuangan adakalanya perhitungan kita tidak cocok dengan keadaan objektif.
Maka timbulah kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan.
Kekurangan dan kesalahan merupakan penyakit yang ganas. Penyakit tersebut tidak
boleh dibiarkan, melain sesegera mungkin harus diobati, sebab kalau tidak, ia
dapat menghacurkan dan meluluh-lantahkan organisasi. Disinilah pentingnya kritik
oto kritik sangat dibutuhkan dalam terapi organisasi dalam menuju
organisasi yang besar.
Keempat, kolektif bukanlah kerja gerombolan, melainkan kerja dengan pembagian kerja yang rapi dan sistematis. Dalam hal ini pekerjaan tidak juga dilakukan hanya seorang saja bahkan hanya melimpahkan pada pimpinan-pimpinas semata, melainkan semua alat organisasi berkerja menurut tugas dan fungsi masing-masing dengan berpegang pada kesimpulan-kesimbulan yang dibuat secara bersama. Kerja kolektif juga bukan kerja yang parsial melainkan kerja yang saling berhubungan, oleh karena itu dibutuhkan ruang koordinasi yang teratur.!!! Kelima, dalam mekanisme organisasi, sentalisme demokrasi merupakan penuntun arah gerak organisasi. Dimana perseorangan harus tunduk pada organisasi, minoritas tunduk di bawah mayoritas, organisasi rendah tunduk kepada organisasi lebih tinggi, serta keseluruhan organisasi berada dibawah kepemimpinan nasional dan Konfrensi Nasional. Sentralisme demokrasi juga akan membentengi dari gerak sporadis dan tak terpimpin yang akan membahayakan organisasi. Keenam, praktek kita ada massa. Sebagai organisasi massa mahasiswa, kita tentu harus berbaur dengan lautan massa mahasiswa. Dengan menyatunya kita dengan massa, kita akan mengetahui apa kemauan massa dan mana yang dapat dimajukan dari massa. Lebih tinggi lagi adalah massa-rakyat. Sebagai organisasi yang memiliki perspektif multi-sektor, sudah keharusan kita berdampingan dengan massa rakyat yang selalu dimiskinkan oleh sistem kapitalisme. Dengan mereka kita belajar bersama dan berjuang bersama. Inilah yang kita namakan garis massa !!!
Keempat, kolektif bukanlah kerja gerombolan, melainkan kerja dengan pembagian kerja yang rapi dan sistematis. Dalam hal ini pekerjaan tidak juga dilakukan hanya seorang saja bahkan hanya melimpahkan pada pimpinan-pimpinas semata, melainkan semua alat organisasi berkerja menurut tugas dan fungsi masing-masing dengan berpegang pada kesimpulan-kesimbulan yang dibuat secara bersama. Kerja kolektif juga bukan kerja yang parsial melainkan kerja yang saling berhubungan, oleh karena itu dibutuhkan ruang koordinasi yang teratur.!!! Kelima, dalam mekanisme organisasi, sentalisme demokrasi merupakan penuntun arah gerak organisasi. Dimana perseorangan harus tunduk pada organisasi, minoritas tunduk di bawah mayoritas, organisasi rendah tunduk kepada organisasi lebih tinggi, serta keseluruhan organisasi berada dibawah kepemimpinan nasional dan Konfrensi Nasional. Sentralisme demokrasi juga akan membentengi dari gerak sporadis dan tak terpimpin yang akan membahayakan organisasi. Keenam, praktek kita ada massa. Sebagai organisasi massa mahasiswa, kita tentu harus berbaur dengan lautan massa mahasiswa. Dengan menyatunya kita dengan massa, kita akan mengetahui apa kemauan massa dan mana yang dapat dimajukan dari massa. Lebih tinggi lagi adalah massa-rakyat. Sebagai organisasi yang memiliki perspektif multi-sektor, sudah keharusan kita berdampingan dengan massa rakyat yang selalu dimiskinkan oleh sistem kapitalisme. Dengan mereka kita belajar bersama dan berjuang bersama. Inilah yang kita namakan garis massa !!!
Bagaimana
Konsistensi Perjuangan SMI terhadap Pendidikan di Indonesia
Benar bahwa perjuangan kita adalah melawan kapitalisasi
pendidikan sebagai ekspresi perjuangan normatif kita sebagai mahasiswa. Namun
persoalan pendidikan nasional sejatinya bukan hanya persoalan mahasiswa atau
pun civitas akademika kampus semata, melainkan persoalan rakyat. Rakyat
memiliki kepentingan terhadap pendidikan nasional !!!. Maka bersama rakyatlah
kita berjuang dalam menghalau cengkraman kapitalisme dalam dunia pendidikan
nasional. Dengan amat sadar, bahwa kita tidak akan mampu mengubur kapitalisme
di dunia pendidikan sendirian. Kita membutuhkan sekutu-sekutu dari seluruh
gerakan rakyat. Tanpa mereka kita kerdil tak punya kekuatan, dan lama-kelamaan
akan hilang tergerus oleh geganasan kapitalisasi pendidikan. Maka daripada itu,
Ayo kita kepabrik-pabrik, kesawah-sawah katakan pada mereka kelas buruh dan
kaum tani bahwa mereka memiliki kepentingan yang sama terhadap pendidikan
nasional. Katakan pada mereka, gara-gara negara yang dipimpin kelas borjuasi
tidak akan rela memberikan pendidikan secara cuma-cuma. Katakan pula kepada
mereka, ayo kita bersama-sama berjuang melawan kapitalisasi pendidikan.
Kapitalisasi
Pendidikan: Hancurkan !!!
Pendidikan
Gratis: Ilmiah, Demokratis !!!
Pendidikan
Gratis: Bervisi Kerakyatan !!!
Persatuan
Gerakan Rakyat: Lawan Kapitalisasi Pendidikan !!!
Maka
jelaslah, bahwa persatuan gerakan rakyat yang kita butuhkan dalam mengubur
dalam-dalam kapitalisme didunia pendidikan.
No comments:
Post a Comment